Subscribe Us

Puasa, Beri Peluang Tubuh Cuci dan Nyah Racun

Orang yang berpuasa pastinya akan merasakan kelaparan. Namun disebalik rasa lapar, tubuh anda sedang "cuci gudang" atas zat-zat yang sering diambil ketika makan.

Menurut
Dr Razeen Mahroof Razeen, semasa tubuh dalam keadaan normal atau tidak berpuasa, glukosa yang disimpan di dalam hati dan otot menjadi sumber energi utama. Ketika anda menjalani puasa, glukosa ini diambil sebagai energi utama. Jika glukosa habis, tubuh akan mengambil lemak sebagai bahan bakar.

Puasa yang berlangsung lama (beberapa hari terus-menerus) boleh menghakis glukosa dalam otot. Akibatnya, otot susut dan tubuh lemah. Dari luar, tubuh tampak susut. Ini yang secara umum disebut kelaparan.


Dr Razeen mengatakan, puasa dapat menguras [mencuci] lemak untuk bahan energi, bukan sampai menguras otot. Penggunaan lemak untuk energi membantu penurunan berat badan. Ini mempertahankan otot dan akhirnya mengurangi tahap kolesterol. "Proses detoksifikasi [
penyingkiran racun atau toksin drpd sesuatu bahan.] juga terjadi kerana setiap racun yang tersimpan di dalam lemak tubuh dilarutkan dan dikeluarkan dari tubuh," kata dr Razeen.

Untuk mencegah kerosakan otot, makanan harus mengandungi cukup energi, seperti karbohidrat dan beberapa lemak. Setelah beberapa hari puasa, kadar endorfin [
Sejenis peptida yang terdapat dalam otak secara semula jadi . Ia bertindak seperti opiat dan boleh melegakan kesakitan.] muncul dalam darah, membuat lebih peka dan bahagia. Endorfin adalah hormon kebahagiaan.

Makanan yang seimbang dan cairan juga penting semasa berpuasa. Ginjal sangat efisien dalam mempertahankan air tubuh dan garam, seperti natrium dan kalium.

Catat Ulasan

0 Ulasan